3 Cara Membuat Sekolah Menjadi Yang Dirindukan

Sekolah yang dirindukan, mungkinkah?

Beberapa orang menganggap sekolah hanyalah rutinitas biasa.

Bangun pagi, sarapan, lalu berangkat ke sekolah sambil memanggul tas yang berisi tumpukan buku.

Di sekolah, belajar dan mengajar dengan orang-orang yang ditemuin setiap harinya.

Lalu, pulang dan istirahat untuk mempersiapkan hal yang sama keesokan harinya.

Selalu dan seringkali seperti itu. Bisa membosankan, bukan?

Padahal, jika hal ini dibiarkan akan berpengaruh pada hasil belajar dan perkembangan berpikir siswa.

Guru pun tak bisa melihat hasil yang memuaskan jika demikian.

Tujuan yang tidak tercapai, rerata nilai yang menurun, hingga semangat yang tidak stabil juga menjadi akibat lainnya.

Beberapa cara sudah dijalankan untuk mengatasi ini. Seperti program Merdeka Belajar, Guru Penggerak, serta Program Organisasi Penggerak.

Namun, tak semua sekolah mampu menerapkannya  100 %.

Kendala akses informasi, literasi dan fasilitas turut menghadang kemampuan sebagian sekolah untuk menerapkan program tersebut.

Sebagai alternatifnya, sekolah bisa menjalankan 3 taktik ini agar sekolah tak lagi membosankan.

Sebaliknya, 3 taktik ini akan membuat sekolah menjadi aktivitas dan tempat yang dirindukan.

Apa 3 konsep itu?

  1. Bimbingan Terencana
    Sebuah sekolah bisa saja memiliki unit bimbingan konseling atau yang serupa. Sebagian sekolah pun menjadikan hal ini sebagai mata pelajaran.
    Namun, sekolah juga bisa menambahkan beberapa kegiatan bimbingan konseling yang dipercayakan kepada wali kelas.
    Tujuan kegiatan ini adalah membangun keakraban antara guru dan wali kelasnya.
    Dengan keakraban ini, baik guru dan siswa akan menjalin ikatan emosional yang sangat kuat.
    Guru menjadi tau detail perkembangan siswanya sendiri, dan siswa akan merasakan welas asih yang besar dari guru.
    Empati dan kasih sayang diantara keduanya akan menciptakan rasa rindu terhadap suasana sekolah
    Beberapa program alternatif bimbingan konseling itu antara lain:
    • Face to face
    • Diskusi kelompok
    • Kegiatan kemasyarakatan
    • Kunjungan wali murid
    • Seminar

      Teknisnya, wali kelas dapat melacak keterangan siswa yang telah atau belum melaksanakan tiap program itu.



  2. Persiapa Karir
    Hampir semua manajemen sekolah mengharapkan siswanya mampu meraih jenjang pendidikan tertinggi.
    Baik itu perguruan tinggi, pendidikan vokasi, akademi dan lembaga sepadan lainnya.
    Manajeme sekolah beranggapan, dengan berhasilnya siswa duduk di jenjang tersebut mereka akn lebih mudah mendapat masa depan yang baik.
    Akan tetapi, harapan tersebut mestilah didukung dengan persiapan yang baik pula oleh manajemen sekolah. Tanpa persiapan, harapan hanya akan menjadi harapan.
    Karena itu, manajemen sekolah perlu mempertimbangkan membuat program Persiapan Karir.
    Sederhananya, persiapan karir adalah database atau pendataan proses setiap siswa tentang perencanaan pasca lulus dari sekolah.
    Database tersebut bisa saja berisi tabel portoflio, daftar beasiswa, atau target pendidikan tinggi.
    Setiap siswa dapat mengisi kolom yang kosong sesuai hal yang ia tujukan.
    Mereka tau, di sekolah lah tempat mereka bisa semakin dekat dengan target-target mereka.
    Dengan begini, siswa akan menganggap sekolah menjadi aktivitas yang menantang dan dirindukan.



  3. Portofolio Guru
    Portofolio artinya rekam jejak kompetensi guru. Semakin banyak portofolio seorang guru, maka semakin diakui kemampuannya.
    Keuntungan portofolio yang tercatat oleh manajemen sekolah adalah peningkatkan loyalitas dan etos kerja dari guru.
    Hal ini lantaran adanya apresiasi dari manajemen sekolah tentang pencapaian dari guru.
    Pengakuan dan pencatatan dari manajemen sekolah akan sejalan dengan semangat pengajaran oleh guru.
    Inovasi ini mengubah rutinitas pekerjaa guru menjadi pekerjaan yang membahagiakan.


Baca Juga  Yang Membuat Sekolah Naik Kelas: Sistem Informasi Sekolah

Manajemen sekolah bisa mendapatkan ketiganya sekaligus jika menerapkan sistem informasi sekolah ke dalam sekolah mereka.

Demikian tadi 3 taktik membuat sekolah menjadi tempat dan aktivitas yang dirindukan

Subscribe to our newsletter


Posted

in

, ,

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Contact Us