Yang Membuat Sekolah Naik Kelas: Sistem Informasi Sekolah
Sekolah memiliki dua arti, yakni sebagai aktivitas penyebaran ilmu pengetahuan dan sebagai sarana atau tempat menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar.
Dari arti ini, keberadaan sekolah dapat dipandang memiliki dampak secara langsung terhadap kepribadian seseorang maupun kultur sebuah masyarakat.
Hal ini lantaran di dalam sekolah terjadi pembentukan pola pikir dan sikap yang dialami secara berkelanjutan. Melalui buku bacaan, penyampaian oleh guru, pelatihan kelompok, hingga ajang kompetisi.
Seiring waktu, sistem sekolah yang dirancang dengan sangat baik akan membuahkan hasil yang memuaskan di masa depan.
Tak heran, berbagai sarana yang diperlukan untuk mewujudkan hal tersebut disiapkan oleh semua pihak.
Misalnya, pemerintah Indoneisia menyiapkan 20 % dari Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2022, atau sekitar Rp. 541, 7 triliun.
Seperti yang dilaporkan KataData pada gambar berikut, angka sebesar itu bukan muncul pada tahun ini saja, melainkan juga tahun-tahun sebelumnya, yang selalu merangkak naik.
Hal ini mengikuti aturan konstitusi yang mengamanatkan anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN.
Dengan kata lain, setiap tahun sektor pendidikan dianggap sangat penting bagi kemajuan sebuah bangsa.
Namun, apakah hal ini cukup?
Idealnya kebijakan pemerintah itu mesti juga disambut baik oleh manajemen sekolah.
Ini karena manajemen sekolah adalah aktor yang paling dekat dengan aktvititas sekolahnya sehingga dengannya mereka mengetahui kekurangan dan kelebihan sekolahnya sendiri.
Berbeda sekolah, berbeda juga pendekatan dan sistem belajar-mengajarnya. Faktor lokasi, asal-usul, dan proses sekolah juga mewarnai karakter setiap sekolah.
Karena itu, manajemen sekolah berperan penting merancang suasana sekolah yang ideal.
Untuk menghasilkan suasana sekolah yang berkualitas ada berbagai cara yang manajemen sekolah bisa terapkan, salah satunya adalah menerapkan sistem informasi sekolah.